Minggu, November 22, 2009

Motivasi Hidup

Sejak kecil saya menyukai membaca koran Kompas karena gaya bahasa dan isinya yang selalu menambah pengetahuan. Beberapa tahun terakhir kolom favorit saya di Kompas edisi hari minggu adalah kolom psikologi. Kali ini saya ingin mencantumkan artikel dari kolom psikologi edisi 22 November 2009.

Disini Ibu Agustine Dwiputri mengulas masalah motivasi hidup. Hal yang sangat penting dalam hidup, terutama karena ada saatnya ketika harapan dan kenyataan tidak bertegur sapa lalu menghasilkan kekecewaan. Tetapi kekecewaan saja tidak akan membawa seorang manusia untuk maju, apalagi ditambah tangis dan mengasihani diri sendiri. Inilah, meminjam istilah Gede Prama, saat dimana kita harus merengkuh perbedaan dalam hidup dan bukan mempertentangkannya.

Silahkan menikmati artikel dari kolom psikologi Kompas berikut:

Link: http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/11/22/02593221/motivasi.untuk.terus.menghadapi.kehidupan

Kehidupan

Minggu, 22 November 2009 | 02:59 WIB

AGUSTINE DWIPUTRI psikolog

Ada orang yang keadaan hidupnya sangat sulit dan berat. Namun, bukan berarti kita lalu hanya bisa meratapi nasib dan berputus asa karena seperti kata pepatah, ”Orang-orang yang hanya bisa mengasihani dirinya tak akan menghasilkan apa-apa dalam hidup”.

”Sebenarnya saya sudah pernah menulis di rubrik ini belasan tahun yang lalu. Ketika itu saya lelah menanggung beban hidup. Saya pengin tidur, enggak bangun lagi…. Lalu saya masuk ke rumah sakit jiwa. Sekarang usia saya 50 tahun. Satu per satu saudara dekat saya meninggal. Ayah meninggal tahun 2001, lalu tahun 2007 Ibu menyusul. Kini saya berdua dengan adik laki-laki berumur 40 tahun yang juga pernah dirawat di rumah sakit jiwa.

Kompleksitas beban psikologis sejak saya TK hingga saat ini telah menjadikan raga saya terganggu kesehatannya. Rasanya gangguan jiwa telah berganti menjadi sakit jasmani. Saya telanjur tua, tak punya kesempatan untuk mengembangkan diri, menikah, melahirkan keturunan.

Dahulu, gangguan jiwa jenis apa pun sepertinya sudah saya alami. Kini, saya tak punya apa-apa dan siapa-siapa, tinggal bersama adik, merawat dia. Saya tidak sering mengeluh lagi. Ada income dari mengontrakkan rumah orangtua, tapi pas-pasan untuk hidup.

Rasanya saya hanya menanti ajal, tetapi kadang sering berharap, mantan bos memanggilku mencarikan jalan keluar. Atau, ada pekerja seni yang tahu bagaimana aku berjuang melawan skizofrenia/paranoid, lalu memfilmkannya. Judulnya Berjuang Melawan Skizofrenia. Atau, adakah yang mau membantu saya agar bisa tinggal di panti wreda? Saya mesti gimana Bu?

SMS, Jateng

(Jawaban berikut juga saya tujukan bagi mereka yang tak kunjung mendapat pekerjaan atau menderita sakit terminal.)

Kehidupan perlu disyukuri

Saya ikut prihatin atas penderitaan Anda. Memang mengalami sakit jiwa kronis sangat menimbulkan ketidaknyamanan dalam hidup. Namun, bukan berarti Anda terus-menerus menunjukkan gejala yang berat, bukan? Ada kalanya anda bisa ”tenang dan menurun kegelisahannya”. Anda juga masih dapat berpikir jernih dan positif, bahkan bisa ikut merawat adik yang juga lebih kurang sama kesehatannya.

Sebenarnya, keberadaan Anda sangat berarti bagi adik. Itu sudah memberikan makna mendalam, bukan? Anda masih punya dia, adik pun pasti bersyukur punya kakak yang merawatnya. Mungkin tepatnya, Anda berdua bisa saling merawat dan membina kehidupan seoptimal Anda bisa.

Orang bijak mengatakan, ”Jika kita ingin bahagia atau sehat, fokuslah pada apa yang sudah kita punyai, bukan pada apa yang tidak kita punyai”.

Atau, renungkan juga ucapan yang mengatakan, ”Lebih hebat orang yang berani hidup daripada yang berani mati”. Artinya, kita perlu mensyukuri semua yang sudah kita peroleh, apakah itu ijazah kesarjanaan Anda, pengalaman kerja, kasih sayang dari seseorang, peninggalan orangtua yang bisa menghasilkan pemasukan, dan lainnya.

Dengan begitu, kita bisa tetap punya semangat untuk melanjutkan kehidupan. Untuk saat ini, saya tak menyarankan Anda masuk panti wreda. Usahakan tetap serumah dengan adik, menjaga dan membina komunikasi semaksimal mungkin dengannya. Minum obat sesuai dengan instruksi dokter dan hadapi hari esok dengan optimistis.

Motivasi

Kunci utama adalah harus tetap punya harapan, sepahit apa pun hidup ini. Kita perlu me-”motivasi diri” agar terus berdaya menghadapi hari esok.

Motivasi adalah suatu kondisi psikologis yang menimbulkan, mengarahkan, dan mempertahankan tingkah laku tertentu. Motivasi sangat berperan dalam kehidupan dan kegiatan kita. Tanpa motivasi, sulit mencapai perbaikan hidup.

Mengenai keinginan mewujudkan cerita dalam film, saya sangat mendukung. Rajinlah menulis dan mengirimkan kepada orang yang tepat. Kalau belum berhasil, tak perlu kecewa, pasti ada hikmah lain yang akan Anda peroleh. Bekerja apa pun boleh, asal tidak ngoyo. Usahakan hidup seimbang, tapi santai.

Cara meningkatkan motivasi

1. Beri ganjaran kepada diri sendiri untuk memperkuat perilaku tertentu. Ganjaran hanya dapat diberikan apabila Anda telah berhasil mencapai sasaran. Misalnya, beri hadiah kepada diri Anda sebagai ganjaran khusus (jalan-jalan ke taman) jika kemarin Anda tidak mengeluh. Jangan lupa memberikan ucapan ”selamat’ kepada diri sendiri bila berhasil. Kalau tidak, Anda akan terbiasa menurunkan kebiasaan untuk bersikap riang.

2. Tetapkan sasaran secara efektif. Berusahalah menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari, bukan menjadi yang sempurna. Motivasi yang efektif menuntut pengarahan terhadap suatu tujuan. Tujuan yang lebih rinci, realistis, dan berada di bawah kendali kita cenderung memunculkan usaha yang lebih besar daripada tujuan yang terlalu umum. Misalnya, ”saya ingin selama tiga hari ke depan tidak mengeluh tentang kondisi adik” atau ”malam hari saya akan berdoa mengucap syukur atas keberhasilan saya membereskan rumah”.

3. Aturlah lingkungan. Cermati dan kenali diri Anda sebaik-baiknya, apakah Anda tipe mudah sedih atau mudah marah. Maka, aturlah lingkungan fisik, misalnya ganti cat ruang tidur dengan warna yang bisa meredam emosi Anda. Seringlah memasang musik yang lembut dan menenangkan. Pergilah ke mal atau berkunjung ke rumah teman sejauh itu bisa menghibur perasaan yang gundah.

Selamat berjuang terus.

Selasa, September 08, 2009

If You Fail To Plan, You Plan To Fail

Terkadang pesan-pesan seperti judul tulisan ini muncul begitu kuat di dalam kehidupan kita. Ada yang menghardik, mengancam atau datang secara halus. Tapi pesan yang dibawa tetap sama. Pesan hitam putih yang menyatakan jika bukan ini maka itu. Penuh kontradiksi dan amarah. Kita pun akan dibuat takut berbuat salah olehnya.

Lalu apakah memang hidup kita seperti itu? Hidup tidak selamanya hitam-putih. Ada saat dimana kita harus berjalan di daerah abu-abu. Untuk menanamkan disiplin, pola hitam-putih akan memberikan efek yang lebih baik ketimbang menawarkan alternatif "abu-abu". Tetapi untuk menjadi kehidupan, abu-abu adalah keniscayaan karena manusia tidak diberikan kekuasaan untuk memastikan suatu kondisi baik saat ini, masa yang akan datang, apalagi masa lalu.

Mari kita ambil contoh pesan dari judul diatas. Sekilas kita akan mendapat hubungan antara kegagalan dan perencanaan. Mungkin kita bertanya-tanya, apakah jika kita gagal untuk merencanakan sesuatu maka kita merencanakan untuk gagal? atau, kasarnya, pasti gagal?

Tentunya pemaknaan kasar merupakan tindakan sembrono yang mendistorsikan makna. Akan tetapi, begitulah pemaknaan yang dipilih oleh sebagian kalangan. Adapun kalangan lain lebih memilih untuk memaknai pesan-pesan yang diterimanya berupa probabilitas / kemungkinan. Jadi, dalam kacamatanya pesan dalam judul adalah "jika anda gagal untuk merencanakan dengan baik, kemungkinan anda merencanakan untuk gagal meningkat."

Jumat, Agustus 07, 2009

WS Rendra

Sajak Seorang Tua untuk Istrinya
oleh WS Rendra Alm.

Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh/Hidup adalah untuk mengolah hidup/bekerja membalik tanah/memasuki rahasia langit dan samodra/serta mencipta dan mengukir dunia/Kita menyandang tugas/kerna tugas adalah tugas/Bukannya demi sorga atau neraka/Tetapi de mi kehormatan seorang manusia//Kerna sesungguhnyalah kita bukan debu/meski kita telah reyot, tua renta dan kelabu/Kita dalah kepribadian/dan harga kita adalah kehormatan kita/Tolehlah lagi ke belakang/ke masa silam yang tak seorang pun kuasa menghapusnya....

Dikutip dari artikel Kompas.com

Rabu, Juni 17, 2009

Don't Care!: Tell me why should I care?

Yes, why should I care? A friend of mine just came to me while I was smoking in "smoking stairs" today, he was not looking very happy. He tried to have a conversation with me but I ignored him with a smile. I was busy with my facebook. Guess what? after I finished a ciggy, I saw him making comment! and where do I know that? Yes, facebook! We're barely a meter away from each other, but why we should transmitted a message that travels around the world before reaching someone that near!

After "ciggy session" I went back to meeting room to discuss how can we automate more processes using our intranet so we don't need to travel between areas and even between desks! It's a good thing, efficiency mate! The funny thing is most of the guys in that room don't know how to start it. Great!

So what's the connection? Nothing! You can try to make connection between IT automation and facebook, assuming that smoking guy came in to the meeting room with me or any connection you want to make between those stories, but I don't intend to make connection by telling those stories.

Then why did I write? (and of course, I can ask 'why are you reading this?')...okay, I'm going to answer this one. I'm so fed up about people making connection between irrelevant issues and gossiping on absurd topics. The worse thing about that is people really believe those craps! You want a proof? devote a day in your life to chat with every people in your office, or better yet, watch gossip shows.

Constant bombardment of information makes us struggle to find the truth. How to filter out yourself then? turn on your "don't care!" mode.

PS. Just to check your sanity, did I make you think?

Minggu, Maret 22, 2009

Prelude


Seperti bunga yang baru tumbuh dan mekar, orang-orang di usia 20an mulai mencari jati diri, menjelajahi dunia dan menemukan banyak pengalaman hidup. Banyak peristiwa hidup yang diinginkan maupun tidak.

Blog ini dibuat untuk memuat artikel, tips, dan tools untuk mencapai kemapanan. Isi dari blog ini dibuat seringan mungkin sehingga bisa dinikmati sambil meminum kopi dan berkongkow ria.

Enjoy!