Lalu apakah memang hidup kita seperti itu? Hidup tidak selamanya hitam-putih. Ada saat dimana kita harus berjalan di daerah abu-abu. Untuk menanamkan disiplin, pola hitam-putih akan memberikan efek yang lebih baik ketimbang menawarkan alternatif "abu-abu". Tetapi untuk menjadi kehidupan, abu-abu adalah keniscayaan karena manusia tidak diberikan kekuasaan untuk memastikan suatu kondisi baik saat ini, masa yang akan datang, apalagi masa lalu.
Mari kita ambil contoh pesan dari judul diatas. Sekilas kita akan mendapat hubungan antara kegagalan dan perencanaan. Mungkin kita bertanya-tanya, apakah jika kita gagal untuk merencanakan sesuatu maka kita merencanakan untuk gagal? atau, kasarnya, pasti gagal?
Tentunya pemaknaan kasar merupakan tindakan sembrono yang mendistorsikan makna. Akan tetapi, begitulah pemaknaan yang dipilih oleh sebagian kalangan. Adapun kalangan lain lebih memilih untuk memaknai pesan-pesan yang diterimanya berupa probabilitas / kemungkinan. Jadi, dalam kacamatanya pesan dalam judul adalah "jika anda gagal untuk merencanakan dengan baik, kemungkinan anda merencanakan untuk gagal meningkat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar